Kamis, 11 Desember 2008

Coba lihat senyumnya...

Makan mie ayam 'wong solo' di Neusu pas sore-sore pulang kantor... Aku & kawan-kawan sekantor sedang tertawa-tawa menikmati waktu yang jarang sekali kami dapatkan karena kami bekerja setiap hari. Ditengah-tengah kehangatan suasana kekeluargaan kami yang penuh canda tawa, seorang anak mendatangi kami sambil menawarkan kepada salah satu temanku untuk menyemir sepatunya. Sebuah kotak yang mungkin berisi sikat sepatu, kain lap, dan segala alat-alat untuk menyemir sepatu digantungkannya menyelempang dibahunya. Aku terkesima melihat anak ini, bagaimana tidak, seumur hidupku tak pernah kudapati 'tukang semir sepatu' di Aceh. Seorang teman yang memang sudah beberapa kali bertemu dengan anak ini mengatakan bahwa anak ini tidak mau diberikan uang dengan 'cuma-cuma', dia pasti menawarkan jasanya untuk membersihkan sepatu. Subhanallah, anak sekecil itu menjunjung tinggi nilai professionalisme dan kerja keras. Sungguh beruntung dia tak tertular penyakit 'meminta-minta' di setiap lampu merah. Sambil melepaskan sepatunya, B'Iwan bertanya kepada anak kecil itu berapa yang harus dibayar atas setiap pasang sepatu yang dibersihkannya, anak itu menjawab dengan cepat dan tegas, ''Seikhlasnya". Ya Rabb, lagi-lagi aku takjub dengan anak ini. Betapa dia pasrah namun sangat telaten bekerja keras.

Dia mengambil sepatu tadi dengan semangat dan bergegas mencari-cari tempat kosong untuk menyemir sepatu itu. Aku menyusul dibelakangnya dan mencoba mendekatinya sambil bertanya beberapa pertanyaan. Aku hanya ingin tau sedikit tentangnya, pasti aku bisa belajar banyak darinya.

Kelas 6 SD Muhammadiyah...
Hidup sebatang kara tanpa sanak saudara karena dia salah satu korban tsunami...
Sekarang dia tinggal dengan seorang nenek yang mengasuhnya, namun menurut ceritanya sang nenek sedang berada di rumah sakit dan sangat butuh biaya.

"Biayanya 800.000 kak, udah terbayar 700.000. Sekarang tinggal 100.000 lagi. Makanya saya bekerja seperti ini." Jawabnya dengan tegas











3 komentar:

Anonim mengatakan...

Masya Allah...Tegar nya anak itu mengarungi hidup ini...aku malu pada diriku sendiri :(

Anonim mengatakan...

wah,,masih ada ya anak orang kaya gitu,,seperti laskar pelangi..

Fadli Idris mengatakan...

Bisa tidak ditelusuri siapa sebenar kakek yg masih dirumah sakit tersebut. Mungkin kawan-kawan Aceh Blogger bisa urungan dana buat membantu seiklas nya. Seperti kata anak ini, uang yg dibutuhkan saya rasa tidak banyak. Kalau memang tau dan mau mari kita sama menjenguk sang kakek yang katanya lagi sakit.

Bagaimana?