Senin, 17 November 2008

23th

23 Tahun hidupmu telah kau isi dengan bermacam cerita. Pengalaman-pengalaman yang menempamu hingga menjadikanmu kuat seperti sekarang, adalah guru yang tak pernah minta bayaran atas hasil yang sekarang kamu nikmati.


Aku tak akan berdo'a agar umurmu panjang, dan takkan pula kudo'akan agar umurmu pendek. Semoga Allah mendengar dan mengabulkan do'aku. Apa yang kudo'akan? Secret la.....


Sayang, pekerjaanmu menjadikanmu seperti kelelawar. Keluar malam, pulang pagi. Everyday. Tapi kamu tak pernah mengeluh, malah semakin bersemangat, walau tanpa imbalan lebih melainkan gaji yang kamu terima setiap bulannya. Semoga Allah menjagamu dari yang haram.

Aku bangga menjadi istrimu, terlebih saat aku membaca koran seurambi news edisi ........

Tidak tidur ketika aku tertidur, dan tidur ketika aku bekerja
Selain kita jarang bertemu, kitapun jarang ada waktu untuk jalan-jalan sore seperti mereka yang kutemui setiap aku pulang dari kantor. Aku tak iri, mereka menikmati kehidupan mereka, dan kita menikmati kehidupan kita. Kadang aku berfikir, sampai kapan akan seperti ini? Kadang aku berfikir ini semua tak sehat! Kadang aku berfikir ini semua harus dihentikan! Kadang aku berfikir, aku harus berhenti bekerja dan stay at home to serve u. Dan ketika kuutarakan fikiran-fikiranku tadi padamu, kamu hanya tersenyum tak mempermasalahkan keadaan ini.

Selamat ultah yah...
I love u...















Minggu, 09 November 2008

Setahun Menjadi Istri

Untuk Seseorang Yang Sedang Terlelap Disebelahku...

Setahun yang lalu, dengan memakai kebaya putih, kerudung putih, sedikit pemerah bibir dan sendal tinggi aku dipayungi dengan payung khas aceh buah karya mama yang dibuat khusus untuk pernikahanku. Aku dan rombongan keluargaku menuju sebuah mesjid yang ada di Ulhe-Lheue untuk acara akad nikahku. Dadaku berdebar kencang, aku grogi. Tapi aku percaya diri bahwa akulah yang paling bahagia hari ini. Ketika ijab kabul akan dimulai, aku mulai berdzikir dan berdo'a agar semua berjalan lancar, dan Alhamdulillah atas pertolongan dan izin Allah suamiku dengan lempang dan tegas mengucapkan ijab kabul.

Serentak semua orang berucap " Alhamdulillah". Suaranya gemuruh memenuhi sudut-sudut mesjid.

Hmm....Hari itu adalah yang pertama dan mudah-mudahan yang terakhir dalam hidupku... Dan hari ini, 10 November 2008 genap setahun usia pernikahan kami. Alhamdulillah..

Dan hari ini, aku ingin mengungkapkan perasaanku melalui sebuah surat untuk suamiku...
Surat ini akan kuselipkan disebuah coklat kesukaan suamiku...

Asslm....

Saat-saat bersamamu adalah anugerah yang aku tak akan berhenti bersyukur pada-Nya. Setahun yang indah, dihiasi canda tawa, tangis, kecewa, bahagia, bahkan romantisme yang mengalahkan penat. Begitu kurasakan kasih sayangmu, dan mudah-mudahan kamupun merasa yang sama.

Aku ingin memohon maaf atas segala kekurangan dan kebandelan yang terjadi selama ini. Susu di pagi hari yang terkadang kurang manis, baju setrikaanku yang kurang rapi, waktu yang singkat untuk kita bertemu, telfon darimu yang jarang kuangkat karena aku sering lupa menaruh Hp dimana, resep ayam saos yang gagal, dan lain-lain yang masih sangat banyak.

Sayang, jangan pernah bosan untuk mendengarkan celotehanku yang terkadang memang tidak penting ya... Karena aku ingin selalu diperhatikan dan disayang olehmu... Aku tak butuh laptop, aku tak butuh Hand Phone yang mahal, bahkan aku tak ingin yamaha mio yang kamu janjikan padaku... Aku hanya ingin kita tetap seperti ini... Hingga Allah yang memisahkan...

Suamiku sayang, mulai hari ini cobalah untuk selalu menceritakan semua masalah yang kamu hadapi padaku... Walaupun aku tak mampu menolong, setidaknya aku akan berusaha membuatmu tenang... Terkadang aku heran melihatmu yang sanggup menahan semua beban hanya sendirian karena tak ingin membuatku susah... Ayolah mulai sekarang lebih terbuka yah... I love u...


Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk memiliki keturunan dan semoga Allah memberikan kita kemampuan dalam menjaganya... Amin...

Ya Rabb...
Lindungilah suamiku dalam setiap aktifitasnya dari maksiat dan dosa...
Peliharalah suamiku dari berbuat curang dan tak taat pada-Mu...
Tuntunlah beliau dalam menemukan jalan menuju Engkau...
Mohon bimbinglah kami menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah
Hingga melahirkan mujahid-mujahid pembela agama-Mu...
Amin....

Rabu, 05 November 2008

Cobaan Yang Penuh Hikmah

"Ya Allah kuatkan adkku putri yang saat ini sedang kau uji.. Ya Allah tuntunlah ia agar tetap istiqamah hingga perjalanannya di dunia ini terhenti. berilah ia dan suaminya kesabaran, keikhlasan, dan tawaqal atas ujian yang engkau berikan saat ini. Ya allah lindungilah Adkku dan suaminya dari perbuatan zhalim orang-orang yang durhaka kepadaMU ya Allah. amin ya rabbal alamin.."

Do'a dari seseorang yang Allah telah menuliskan di buku takdirku untuk menjadikan dia sebagai kakak-ku...

Terkadang hidupku seperti datar, dan aku jenuh. Ketika hidupku bergejolak, akupun mulai aktif, aktif memohon do'a, aktif menangis, aktif berdzikir, aktif mengaji, dan aktif berfikir. Apakah sebenarnya yang menjadikan aku ini jenuh ketika hidupku datar? Kali ini aku mencoba keluar dari diriku. Kali ini aku mencoba introspeksi diriku. Putri yang ketika hari-harinya hanyalah, rumah-kantor-rumah, dari senin-minggu, tanpa libur kecuali Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Putri yang mengaji hanya seminggu sekai. Hingga Putri yang merasa tak perlu memikirkan orang lain, kecuali dirinya dan keluarga. Ya, itulah Putri yang hidupnya datar-datar saja.

Kali ini aku mulai bertanya dalam hati, sampai kapan aku menjadi manusia yang datar-datar saja? Aku hidup dan bergerak, tapi aku seperti berjalan ditempat. Sementara dilain pihak aku sedang mendapatkan segudang pengalaman berharga yang akan membuatku aktif. Ya, aku harus terus bergerak ( tapi bukan ditempat ). Aku harus keluar dari kotak ini, dan melangkah ke kotak-kotak yang lain. Ke seluruh penjuru hidup.

Sebelum menemukan solusi, aku terbiasa mengeluh dan merasa jenuh dengan permasalahan hidup. Tapi kini aku sadar bahwa hidup akan hambar kalau tanpa cobaan. Aku tak mau terkejut ketika nanti Allah bertanya tentang cobaan berat yang bagaimana yang aku hadapi sehingga aku terus-terusan mengeluh. Aku harus survive! Insya Allah.

Sekarang adalah saat-saat dimana aku harus realisasikan komitmen itu. Mumpung sekarang sedang mendapatkan sebuah ujian dari Allah. Hanya Allah yang Maha Tau kelemahanku, Allah memberikan aku kelegaan hati dengan melegakan hati suamiku. Allah memberikan aku gundah melalui kegundahan suamiku. Dan sekarang Allah menuangkan kegelisahan dihati beliau, hingga mengalir juga kepadaku. Tapi akupun yakini bahwa Allah juga menyelipkan petunjuk disetiap cobaan yang Allah berikan. Tugasku adalah berdo'a, berfikir, dan berusaha. Hasil akhir adalah urusan Allah. Maka aku harus tetap istiqomah. Aku begitu bersemangat untuk menghadapi cobaan kali ini, walaupun aku tak tau hasil akhirnya. Kuserahkan kepada yang Maha Memutuskan, yaitu Allah, yang digenggaman-Nya lah hidupku. Aku tak ingin risaukan orang-orang yang ingin mendzalimi suamiku, aku percaya Allah adalah sebaik-baik pelindung. Semoga Allah memberikan beliau umur yang panjang dan berkah. Amin.

Mungkin inilah yang Allah inginkan dariku. Allah ingin aku aktif. Allah ingin aku mengarahkan hidupku kepada-Nya.

Ya Rabb, ampuni kelalaian hamba selama ini..

Banda Aceh, 06 November 2008
Renunganku