Kamis, 12 Juni 2008

untuk mama...


mamaku sayang,
hari ini aq akn bercerita sebuah kisah ringan bersama udara dan matahari
ketika sang bulan menepi menuju pagi,
angin bertiup mengenangkan aq kepada sebuah keadaan bersamamu
ketika tak seorangpun terjaga
pagi yang buta dan gelap
bulan mulai tergelincir
matahari masih terlelap
suaraku nyaring meminta cinta darimu
ketika penciumanku sangat peka dengan bau-mu
ya, aq tanda bau ini!
bau yang tak pernah letih seharian menjagaku
bau yang tak pernah kering selalu repot olehku
aq menjerit-jerit membangunkanmu agar memperhatikanku
lagi-lagi...aq membuatmu kurang tidur

mamaku sayang,
apakah aq pernah membuatmu menangis selama ini?
jawab dengan jujur...
karena kebodohanku?atau kebanggaanmu padaku?
apapun itu,
aq mohon maaf...
dari segala kekecewaan dipagi hari
kemarahan di siang hari
hingga tangisan di malam hari

aq mohon senyumanmu...
untuk melihatku terbunuh dalam pekatnya persoalan hidup
untuk memelukku lagi seperti saat angin bertiup kencang dulu
untuk menegurku ketika tak kuhiraukan perhatianmu

mama...
kapanpun aq mati,
tentunya akan sepi didalam sana
bertemankan kegelapan dan cacing-cacing yang ramah
aq mohon senyumanmu untuk memandangi nisanku

mama...
jangan biarkan angin kencang menggoyahkan aq
jangan biarkan keterlambatan terbitnya matahari menggugurkan semangatku
jangan hapus segala perjuangan bulan untuk menghiburku diwaktu malam
jangan tak baca puisi ini...

Tidak ada komentar: