Rabu, 18 Juni 2008

Hari ini dia kembali menyemangati aku, dengan senyumannya yang ikhlas, dengan bicaranya yang tertata, dengan matanya yang tajam melihatku seakan optimis untuk membahagiakan aku. Hari ini dia kembali membuat aku bingung dengan perasaanku padanya, sesekali aku ragu, walaupun lebih banyak yakin dan percaya akan cintanya padaku. Aku bingung karena semakin hari semakin dia membuatku semakin menyayanginya, semakin ingin terus memeluknya, semakin ingin terus memberikan yang terbaik untuknya... Masya Allah, aku tak boleh terlalu menyayanginya seperti ini, tetaplah Allah yang berada diatas segala-galanya didalam hatiku...
Dia sempat katakan sangat bahagianya dia melihat keceriaanku, melihat tawa lepasku, melihat bahagia dan legaku. Betapa dia menunjukkan bahwa dia tak ingin aku bersedih. La tah zan sayang... katanya, hehehe... Akupun berharap yang sama, aku tak ingin dia resah. Tapi ya yang namanya hidup, ada saja yang membuat kita risau, namun kembali lagi ke konsep awal dunk. Sekelumit cobaan hidup yang memang telah diakui akan membuat kita semakin matang dalam menjalani dan melewati kerikil-kerikil yang lebih besar lagi yang akan menghadang di depan. Hmm...rumah tangga itu rumit yah! Tapi lebih rumit lagi kalo gk berumah tangga...
Kadang aku sempat khawatir dengan kegiatannya yang se-abrek, bahkan untuk makanpun terkadang dia lupa, tapi ketika aku ingat-ingat lagi bahwa suamiku adalah seorang pahlawan, hmmm... akupun mengurut dada. Yang dilakukannya adalah untuk kenyamanan dan ketentraman masyarakat. Semoga berkah ya sayang...
Disela-sela fikirannya yang sedang ruwet, badannya yang letih, dan pandangannya yang mulai lesu, dia selalu menyemangati aku. Semua petuah-petuahnya membuat aku merasa dia sangat memperhatikan aku. Subhanallah, betapa Allah sangat menyayangi aku dengan memberikan aku anugerah yang satu ini. Alkhamdulillah...
Hmm... Semoga kita dipertemukan dan hanya dipisahkan karena Allah,amin...

Tidak ada komentar: